
Inisiatif pembuatan bir singkong muncul dari produsen SABMiller. Perusahaan ini menjadi pusat produksi bir terbesar di kawasan selatan Afrika. Bir singkong mengandung kadar alkohol tinggi meski 70 persen bahan bakunya singkong. Alkohol muncul dari fermentasi singkong yang dipadu dengan umbi lainnya. Bir singkong itu diberi nama Bir Impala. Harganya lebih murah dan rasanya konon serupa dengan kebanyakan bir yang ada. Di Afrika, menurut rilis BBC, singkong termasuk hasil bumi yang jumlahnya melimpah dan dijadikan makanan pokok orang sana. Sehingga, stok untuk pembuatan bir diyakini tidak akan tersendat dan mengganggu pasokan singkong untuk kebutuhan sehari-hari. SABMiller mengklaim, usahanya ini mampu memberikan kesejahteraan bagi 1.500 petani setempat. Karena, perusahaan ini memerlukan sekitar 40 ribu singkong mentah hasil panen lokal untuk diolah jadi bir. Bir Impala proses produksinya dilakukan di Mozambik sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen.
Artikel Terkait:

0 komentar:
Posting Komentar